MENGAMBIL KEPUTUSAN ETIS
Etika menaruh perhatian kepada kaidah-kaidah yang membimbing tingkah laku dan cita-cita dalam pembentukan manusia Indonesia yang di jiwai oleh pancasila. Etika berusaha menolong kita untuk berpikir lebih terang, dan merasa lebih tenang. Kadang-kadang kita mengambil keputusan yang bukan etis. Sebagian dari keputusan kita merupakan soal selera.
Setiap profesi seperti dokter, dosen, guru, polisi dan lain-lain, terus menerus tanpa hentinya mencoba mengambil keputusan-keputusan pribadi dan organisatoris yang berhubungan dengan pekerjaannya. Memang, mengambi keputusan yang bersifat fundamental bagi suatu organisasi dan prilaku organisasi. Keputusan ekonomis dititik beratkan kepada efisiensi.
Beberapa contoh dalam mengambil keputusan etis adalah sebagai berikut:
1. Seorang pengusaha ekonomi lemah iparnya seorang penjabat, yang sedang menduduki tempat yang empuk yang dapat menghasilkan banyak uang. Ipar ini sangat jujur dalam pekerjaan dan patuh peraturan yang berlaku dan sumpah jabatan. Namun, dalam segala suatu ia dipengaruhi oleh istrinya. Istri pejabat ini sangat patuh dan sayang kepada abangnya, pengusaha ekonomi lemah tersebut. Berbagai fasilitas menghasilkan uang sangat mudah diperoleh asal melalui istri. Apakah pengusaha ekonomi lemah tersebut melakukanya?
2. Seorang pejabat ditempatkan disuatu tempat yang strategis dan empuk, yang dapat menghasilkan banyak uang. Sudah menjadi suatu kebiasaan setiap penjabat yang ditempatkan disitu menjadi kaya raya. Jika ia tidak turut mengeruk kekayaan, rekan-rekan sekelilingnya akan membencinya. Penjabatitu tahu, bahwa megeruk kekayaan yang bukan miliknya bertentangan dengan sumpah jabatan dan ajaran pancasila, apakah yang harus dilakukanya?
1) ciri-ciri keputusan etis.
Contoh-contoh yang disajikan diatas sangat sederhana dan merupakan keputusan etis dalam mempertimbangkan apa yang benar dan apa yang salah, apayang baik dan apa yang buruk. Kasus-kasus yang demikian antaralain dipelajari dalam bidang etika. Telah kita jelaskan bahwa etika atau kaidah adalah aturan yang mengatur sikap, prilaku, dan tindakan seorang dalam kehidupanya bermasyarakat. Etika berfungi sebagai pengawas bagi pikiran dan hati nurani dalam rangka menentukan yang mana baik dan mana yang buruk.
2) Tidak mudah mengambil keputusan etis.
Mengapa tidak mudah dan sering sukar mengambil sutau keputusan etis?Ada orang yang berpendapat, bahwa pilihan tentang perbuatan yang benar selalu mudah,asal kita sungguh-sungguh mau melakukan yang benar.Etika bukan hanya menjelaskan kepada orang untuk mengetahui apa yang benar,melainkan juga untuk menolong orang berbuat yang benar.
Perlu kita camkan bahwa etika lebih mengenadengan tekad ketimbang pertimbangan dengan uraian dan keterangan, melainkan desakan, peringatan, dan teguran. Uraian dan keterangn diperlukan karena kebanyakan orang menganggap etika hanya nkeputusan-keputusan yang rumit.meskipun tekat dan ketetapan hati menjadi perhatian utama etika,namun etika harus juga menjelaskan liku-liku pilihan etis yang rumit.etika menolong orng dalam mendekati pilihan itu dengan terampil dan cerdas.
Juga perlu dibedakan antara pertimbangan etis dan kemauan etis.perkataan pertimbangan masih dalam kondisi disangsikan atau dalam keadaan bimbang,jelas bahwa mengambil keputusan dengan kemauan etis .dengan demikian kemauan untuk berbuat yang baik harus kuat, jelas,dan pasti. kesungguhan hati adalah mutlak. bahwa seseorang yang memiliki kemauan yang keras masih saja bias ragu-ragu tentang apa yang harus dilakukan dalam suatau masalah yang rumit.
Kesungguhan hati tidak selalu menghasilkan kenyakinan tentang apa yang benar.kesungguhan itu berarti apabila menghadapi setiap masalah etis kita bersedia menjalankan kewajiban kita untuk secara pribadi dan tekun menciptakan pancasila
3) Keputusan etis suatu keharusan.
Baik individu maupun kelompok atau lembaga, diharapkan kepada pilihan-pilihan yang perlu dilakukan,yang sewaktu-waktu sukar ditentukan.contoh: teman sekerja yang sangat membutuhkan uang kerena istri dan mertuanya sakit keras,melakukan pencurian.apakah yang anda lakukan?
Telah kita jelaskan bahwa pilihan etis merupakan suatu keharusan. anehnya ialah bahwa tidak mengambil keputusan adalah juga sejenis keputusan membawa akibat.jadi secara tidak terlelakan manusia setiap saat mengambil keputusan dan memikul tanggung jawab. kita sering tidak mengambil suatu keputusan dan membiarkan masalah berlalu tanpa campur tangan.sering kita berusaha mengelakkan masalah yang rumit, karena didalam bercampur aduk berbagai factor,yang baik dan yang buruk. sering kita tidak mengambil keputusan karena tidak mau melibatkan diri.semua ini mempunyai akibat, baik dan buruk.keputusan untuk bertindak adalah
Banyak orang mengambil keputusan dengan bertitik tolak dari suatu kelemahan,suatu rasa takut dan kebimbangan bahwa keputusan itu mungkin salah.memang keputusan yang salah sering membawa akibat yang berat.bahkan kenyakinan seratus persenpun tidk selalu menjamin,bahwa semua keputusan yang kita ambil itu adalah benar.jadi,tidk ada manusia yang bebas dari akibat keputusan yang salah.Namun kita berani mengamil keputusan,kita harus mengambil resiko.
Dinegara pancasila yang kita idam-idamkan setiap individu bebas memilh dan bertindak dan tidak mersa takut ,asal tidak bertentangan dengan ajaran pancasila itu sendiri.
4) Keputusan yang dipengaruhi tabiat.
Contoh: seorang pegawai bagian kas di suatu bank bekerja tekun dan jujur selama dua puluh tahun.tiga tahun lagi ia akan di pensiunkan. Pada suatu hari ia mengambil uang puluhan juta rupiah untuk kepentingan pribadi. Apakah yang menyebabkan tindakan aneh dan bertentangan dengan akal sehat ini?keputusan etis ukan hanya di pengaruhi oleh norma-norma atau etika melainkan oleh juga oleh tabiat,lingkunan social, dan situasi.
Tabiat
Tabiat dapat di definisikan sebagai susunan batin seseorang yang memberikan arah dan ketertiban kepada keinginan, kesukaan, dan kebahagian.susunan itu di bentuk oleh intreaksi antara diri seseorang dengan lingkungan sosialnya. Perbuatan yang bertentangan dengan tabiat menyebabkan terjadinya konflik batin. Tabiat mengandung suara hati tentang mana yang baik dan mana yang buruk. Tabiat mengandung kecenderungan dan motivasi untuk berbuat selaras dengan susunan batin kita. Tabiat terdiri dari sifat-sifat seperti kejujuran, keberanian,dan kemurahan hati.
Tabiat tidak sama dengan watak,watak ialah bentuk diri kita yang secara alamiah di bawa lahir. Watak bersifat tetap. Tabiat berkembang dan berubah sepanjang hidup kita. Tabiat memiliki kesinambungan, tetapi tidak tepat.tabiat member keselarasan kepada perbuatan-perbuatan kita,tapi tabiat juga di bina dan di ubah.
Watak kita dapatkan di luar tangguna jawab kita. Tabiat di pengaruhi ole hal-hal diluar kekuasan kita, namun kita bisa membentuk tabiat kita.kita dapat memperbaiki tabiat,tapi juga merusaknya.watak merupakan bahan mentah tabiat kita.cara kita mengolah bahan mentah itu adalah tanggung jawab.
5) Pengaruh yang membentuk tabiat
Tabiat dipengaruhi oleh pembawaan, oleh sifat-sifat yang kita warisi dari bapak, ibu,dan nenek moyang. Pengaruh ini dalam jiwa kita sering berhubungan erat dengan jasmani. Contoh: seseorang secara alamiah lebih cerdas dari pada temannya, yang seorang lagi lebih pandai dalam bidang olah raga, tarian, dan lain-lain.
Kedua, tabiat kita di pengaruhi oleh lingkungan social, oleh keluarga,dan kebudayaan. Setiap masyarakat memiliki pandangan tentang tabiat mana yang patut di hargai serta pandangan tentang apa dan siapa yang dapat di percayai. Tabiat kita di pengaruhi oleh lingkungan tetapi tidak di tentukan oeh lingkungan. Kita mempunyai kebebasan dan tanggung jawab untuk menilai pengaruh-pengaruh social, dapat menoak atau menerimanya.
Ketiga, tabiat kita dibentuk oleh pengalaman dan hubungan kita dengan orang lain. Pengaruh ini tidak dapat dipisahkan dari pengaruh lingkungan social, namun kita mengutamakan pandangan moral yang kita terima dari keluarga dan kebudayaan kita.
Keempat, tabiat kita di bentuk oleh keputusan dan perbuatan kita sendiri, serta motivasi perbuatan kita. dan hubungannya dengan timbal balik antar tabiat dan perbuatan. tabiat mempengaruhi perbuatan dan perbuatan mempengaruhi tabiat. Contuh: orang dengan tabiat jujur, cenderung tidak berdusta. Keputusan untuk tidak berdusta menjadikan kejujuran orang itu lebih teguh.
Kelima, tabiat tabiat kita di pengaruhi oleh iman kita,yaitu oleh hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa.ajaran-ajaran agama kita menjadi pengaruh yang pokok dalam pembentukan tabiat kita. Contoh: mencuri larang oleh ajaran agama,tetapi keuntungan materi dari hasil curian ebih di pentingkan dari ajaran agamanya.
6) Lingkungan sosial.
Setiap masyarakat mempunyai yang terdiri dari nilai, norma-norma, sistem hukum, dan aturan-aturan. adat berfungsi sebagai tata kelakuan yang mengatur,mengendalikan, dan memberikan arah kepada kelakuan dan perbuatan manusia dalam masyarakat.setiap masyarakat mempunyai cara menyelenggaraan adatnya. Pranata-pranata social melaksanakan pengawasan social yang berifat positif, misalnya menghargai perilaku orang yang berbuat baik dan negatif, misalnya menghukum seseorang yang tindakannya tidak dikehendaki. menciptakan masyarakat dengan aman dengan menyingkirkan orang yang menyimpang. dengan cara kekerasan seseorang dapat disingkirkan demi tercapainya ketertiban.
7) Hubungan antara tabiat dan lingkungan sosial
Etika atau norma dan nilai-nilai masyarakat meresap ke dalam diri kita. Hubungan kita dengan orang lain turut serta membentuk identitas kita. Namun kepribadian kita bukan semata-mata dipengaruhi oleh masyarakat atau lingkungan sosial. Sebagai manusia kita adalah subjek yang memiliki pikiran dan perasaan dan bukan objek yang menerima segala sesuatu.
Perbuatan dan tindak-tanduk manusia tidak sama dengan perbuatan hewan yang semata-mata ditentukan oleh naluri dan pengaruh dari luar. Manusia memiliki daya cipta yang tidak datang dari lingkungan,melainkan datangnya dari diri sendiri yang di karuniai oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar